A. PENGERTIAN
Adalah suatu bentuk gangguan refraksi, dimana makin berkurangnya kemampuan akomodasi mata sesuai dengan makin meningkatnya umur.
Makin bertambahnya umur maka setiap lensa akan menglami kemunduran kemampuan untuk mencembung. Berkurangnya kemampuan mencembung ini akan memberikan kesukaran melihat dekat, sedang untuk melihat jauh tetap normal.
B. PATOFISIOLOGI
Pada mekanisme akomodasi yang normal terjadi peningkatan daya refraksi mata karena adanya perubahan keseimbangan antara elastisitas matriks lensa dan kapsul sehingga lensa menjadi cembung. Dengan meningkatnya umur kaka lensa menjadi lebih keras (sklerosis) dan kehilangan elastisitasnya untuk menjadi cembung, dengan demikian kemampuan melihat dekat makin berkurang.
Gangguan akomodasi pada usia lanjut dapat terjadi akibat :
* Kelemahan otot akomodasi
* Lensa mata tidak kenyal atau berkurang elastisitasnya akibat sklerosis lensa.
C. GEJALA
Karena daya akomodasi berkurang maka titik dekat mata makin menjauh dan pada awalnya penderita akan kesulitan pada waktu membaca dekat huruf dengan cetakan kecil. Dalam upayanya untuk membaca lebih jelas maka penderita cenderung menegakkan punggungnya atau menjauhkan obyek yang dibacanya sehingga mencapai titik dekatnya dengan demikian objek dapat dibaca dengan lebih jelas.
Presbiopia timbul pada usia 45 tahun untuk ras Kaukasia, dan 35 tahun untuk ras lainnya.
D. CARA PEMERIKSAAN
1. Penderita lebih dahulu dikoreksi penglihatan jauhnya dengan metode rial and error hingga visus mencapai 6/6.
2. Dengan menggunakan koreksi jauhnya kemudian secara binokuler ditambahkan lensa sferis positif dan diperiksa dengan menggunakan kartu jaeger pada jarak 0,33 meter (33 cm).
E. PENATALAKSANAAN
Diberikan penambahan lensa sferis positif sesuai dengan pedoman umur yaitu : umur 40 tahun (umur rata-rata) diberikan tambahan sferis + 1.00 dan setiap 5 tahun diatasnya ditambahkan lagi lensa Sferis + 0.50.
Lensa sferis (+) yang ditambahkandapat diberikan dalam berbagai cara :
1. Kacamata baca untuk melihat dekat saja.
2. Kacamata bifocal untuk melihat jauh dan dekat.
Jika koreksi jauhnya tidak dapat mencapai 6/6 maka penambahan lensa sferis (+) tidak terikat pada pedoman umur, tetapi boleh diberikan seberapapun sampai dapat membaca cukup memuaskan.
DAFTAR PUSTAKA
Ilyas, Sidarta. Prof. Dr. 1988, Penuntun Ilmu Penyakit Mata, Balai Penerbit FK-UI, Jakarta
LAB/UPF Ilmu Penyakit Mata, 1994, Pedoman Diagnosis Dan Terapi, RSUD dr. Soetomo, Surabaya
Minggu, 21 November, 2010
Terima kasih
untung ada blog ini
akhirnya tugas terselesaikan dengan mudah
makasih
Posting Komentar