KONSEP DASAR PERSALINAN
A. PENGERTIAN
1. Persalinan adalah suatu proses pengeluaran hasil konsepsi (janin + uri) yang dapat hidup didunia luar dari rahim melalui jalan lahir atau dengan jalan lain (Sinopsis Obstetri, Rustam Mochtar).
2. Persalinan adalah proses alamiah dimana terjadi dilatasi servik, lahirnya bayi dan plasenta dari rahim ibu (APN, 2004).
3. Persalinan adalah proses pengeluaran hasil konsepsi (janin +uri) yang telah cukup bulan atau dapat hidup diluar kandungan melalui jalan lahir atau melalui jalan lain dengan bantuan atau tanpa bantuan (kekuatan sendiri).
4. (Ilmu kebidanan, penyakit kandungan & KB untuk pendididkan Bidan, Ida Bagus Gde Manuaba).
5. Persalinan normal adalah persalinan yang di mulai secara spontan beresiko rendah pada awal persalinan dan ttetap demikian selama proses persalinan.
6. Bayi dilahirkan secara spontan dalam presentasi belakang kepala pada usia kehamilan antara 37 – 42 minggu lengkap setelah persalinan ibu maupun bayi berada dalam kondisi sehat (WHO).
B. TUJUAN
Tujuan Asuhan Persalinan adalah :
1. Mendukung ibu, pasangan dan keluarga selama persalinan dan periodenya.
2. Member reaksi terhadap kebutuhan ibu, pasangan dan keluarga
3. Mencegah, mendeteksi dan menangani komplikasi dengan tepat.
4. Mengantisipasi masalah potensial.
Tujuan Asuhan persalinan normal (APN,2004)
Adalah mengupayakan kelangsungan hidup dan mencapai derajat kesehatan yang tinggi bagi ibu dan bayinya, melalui berbagai upaya yang terintegrasi dan lengkap serta intervensi minimal sehingga prinsip keamanan dan kualitas pelayanan dapat terjaga pada tingkat yang paling optimal.
C. PENYEBAB
Penyebab terjadinya persalinan belum diketahui benar, yang ada hanyalah merupakan teori-teori yang kompleks antara lain :
1. Teori Penurunan Hormon
1 – 2 minggu sebelum partus mulai terjadi penurunan kadar hormon estrogen dan progesteron. Progesteron bekerja sebagai penenang otot-otot polos rahim dan akan menyebabkan kekejangan pembuluh darah sehingga timbul his, bila kadar progesterone menurun.
2. Teori Placenta menjadi tua
Menyebabkan turunnya kadar estrogen dan progesterone sehingga pembuluh darah kejang dan akan menimbulkan kontraksi rahim.
3. Teori Distensi Rahim
Rahim yang menjadi besar dan meregang menyebabkan iskemia otot-otot rahim, sehingga mengganggu sirkulasi uterus plasenter.
4. Teori Iritasi Mekanik
Adanya geser dan tekanan misalnya oleh kepala janin, terhadap ganglia servik ( fleksus frankenhauser ) yang terletak di belakang sevik, akan menimbulkan kontraksi uterus.
5. Indukasi Partus ( Inductiom of labour )
Partus dapat di timbulkan dengan jalan :
- Gagang laminaria
Beberapa laminaria dimasukan dalam kanalis servikalis dengan tujuan merangsang pleksus frankenhauser.
- Amniotomi : Pemecahan ketuban
- Oksitoksin drips : Pemberian oksitoksin menurut tetesan per infuse.
D. TANDA-TANDA
Tanda-tanda permulaan persalinan dan yang disebut kala pendahuluan (prepatory stage of labor).
1. Lightening atau setting atau dropping yaitu kepala turun memasuki pintu atas panggul terutama pada primigravida. Pada multipara tidak begitu kentara.
2. Perut kelihatan lebih melebar, fundus uteri turun
3. Perasaan sering kencing atau susah kencing (polakisuria) karena kandung kemih tertekan oleh bagian terbawah janin.
4. Perasaan sakit diperut dan pinggang oleh adanya kontraksi-kontraksi lemah dari uterus, kadang-kadang disebut “false labor pains”.
5. Serfiks menjadi lembek mulai mendatar dan sekresinya bertambah bisa bercampur darah (bloody show).
Tanda tanda inpartu :
1. Rasa sakit oleh adanya his yang datang lebih kuat, sering dan teratur.
2. Keluar lender bercampur darah yang lebih banyak karena robekan-robekan kecil pada servik.
3. Kadang -kadang ketuban pecah dengan sendirinya.
4. Pada pemeriksaan dalam, serviks mendatar dan pembukaan telah ada.
E. FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI
Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi terjadinya persalinan adalah :
1. Kekuatan mendorong janin keluar (power)
a. His (kontraksi Uterus)
b. Kontraksi otot-otot dinding perut
c. Kontraksi diafragma
d. Aksi dar ligmentum (ligamentous action) terutama legamentum rotondum.
2. Factor Janin (passenger)
a. Sikap (habitus)
b. Letak janin
c. Presentasi
d. Posisi
3. Factor Jalan lahir (passage), jalan lahir terdiri dari 2 bagian
a. Bagian keras tulang panggul
Distansia Spinarum (24 – 26 cm)
Distansia Cristarum (28 – 30 cm)
Konjungata Eksterna (Boudelogue : 18 – 20 cm)
Lingkar Panggul (80 – 90 cm)
Distansia Tuberum (10,5 cm)
b. Bagian lunak tulang panggul
PAP dibentuk oleh promontorium, linea innominata dan pinggir atas simfisis.
PBP (konjungata diagonalis, 12,5 cm).
F. KALA PERSALINAN
Proses persalinan terdiri dari 4 kala, yaitu :
1. Kala I
Pembukaan serviks sampai menjadi pembukaan lengkap 10 cm.
2. Kala II
Kala pengeluaran janin, waktu uterus dengan kekuatan his diditambah kekuatan mengedan mendorong janin keluar hingga lahir.
3. Kala III
Waktu untuk pelepasan dan pengeluaran uri.
4. Kala IV
Mulai dari lahirnya uri selama 1 – 2 jam.
G. PENANGANAN PERSALINAN
1. Kala I (pembukaan)
a. Bantu ibu dalam persalinan jika ia tampak gelisah, kekuatan dan kesakitan.
b. Penolong tetap menjaga hak privasi ibu dalam persalinan
c. Mejelaskan kemajuan persalinan dan perubahan yang terjadi serta prosedur yang akan dilaksanakan dan hasil-hasil pemeriksaan.
d. Menjaga rasa nyaman ibu
e. Memenuhi kebutuhan energy dan mencegah dehidrasi
f. Menyarankan ibu BAK sesering mungkin
g. Memantau tanda-tanda vital dan kemajuan persalianan
2. Kala II (kala pengeluaran janin)
Member dukungan terus kepada ibu dengan cara :
a. Mendampingi ibu agar merasa nyaman
b. Menawarkan minuman, memijat dan lain-lain
c. Menjaga kebersihan diri
d. Member dukungan moral untuk mengurangi kecemasan ibu
e. Mengatur posisi senyaman mungkin
f. Menjaga kantong kencing tetap kosong
g. Member cukup minum untuk mencegah dehidrasi
h. Menolong persalianan.
3. Kala III (kala pengeluaran uri)
a. Memberikan oksitoksin/ uterustonika lain untuk merangsang uterus berkontraksi.
b. Lakukan penanganan tali pusat terkendali, dilakukan saat uterus berkontraksi.
c. Apabila plasenta tetap lepas, keluarkan plasenta dengan gerakan kebawah dan keatas sesuai dengan jalan lahir, kedua tangan meregang plasenta dan perlahan memutar plasenta dengan arah jarum jam.
d. Segera setelah plasenta dan selaputnya lahir, massage fundus.
e. Periksa ibu secara seksama dan jahit kalau ada robekan pada serviks, vagina dan prineum.
4. Kala IV (kala pengawasan)
a. Periksa fundus tiap 15 menit pada jam pertama dan 20 – 30 menit pada jam kedua.
b. Memeriksa tanda vital, kandung kemih, perdarahan.
c. Menganjurkan ibu makan dan minum
d. Bersihkan perineum dan kenakan pakaian ibu yang bersih dan kering
e. Menganjurkan ibu beristirahat
f. Meningkatkan hubungan ibu dan bayi
g. Memberikan ASI segera setelah lahir
h. Mengajarkan pada ibu dan keluarga tentang bagaimana memeriksa fundus dan menimbulkan kontraksi, tanda-tanda bahaya ibu dan anak serta perawatan luka jahitan.
DAFTAR PUSTAKA
1. Asuhan Persalinan Normal tahun 2001 - 2004
2. Muchtar R, 1998 Sinopsis Obsteri jilid I, Jakarta: EGC
3. Munuaba, Ida Bagus Gde, 1998, Ilmu Kebidanan Penyakit Kandungan dan KB untuk Pendidikan Bidan, Jakarta : EGC.
Posting Komentar