KHAIDIR MUHAJ BLOG'SITE
Tempat Asuhan Keperawatan dan Materi Kuliah Keperawatan

SYOK

14:50
Syok merupakan keadaan gagalnya sirkulasi darah secara tiba-tiba akibat gangguan peredaran darah atau hilangnya cairan tubuh secara berlebihan. Sirkulasi darah berguna untuk mengantarkan oksigen dan zat-zat lain ke seluruh tubuh serta membuang zat-zat sisa yang sudah tidak diperlukan. Oleh karena itu, kegagalan sirkulasi sangat berbahaya dan dapat mengakibatkan kematian.

Syok dapat disebabkan oleh kegagalan jantung dalam memompa darah, pelebaran pembuluh darah yang abnormal, dan kehilangan volume darah dalam jumlah besar. Keadaan syok akan melalui tiga tahapan mulai dari tahap kompensasi (masih dapat ditangani oleh tubuh), dekompensasi (sudah tidak dapat ditangani oleh tubuh), dan ireversibel (tidak dapat pulih). Tahap kompensasi adalah tahap awal syok saat tubuh masih mampu menjaga fungsi normalnya.

Tanda atau gejala yang dapat ditemukan pada tahap awal seperti kulit pucat, peningkatan denyut nadi ringan, tekanan darah normal, gelisah, dan pengisian pembuluh darah yang lama, CRT (untuk bayi dan anak-anak). Gejala-gejala pada tahap ini sulit untuk dikenali karena biasanya individu yang mengalami syok terlihat normal.

Pada tahap dekompensasi, tubuh tidak mampu lagi mempertahankan fungsi-fungsinya. Yang terjadi adalah tubuh akan berupaya menjaga organ-organ vital yaitu dengan mengurangi aliran darah ke lengan, tungkai, dan perut dan mengutamakan aliran ke otak, jantung, dan paru. Tanda dan gejala yang dapat ditemukan diantaranya adalah rasa haus yang hebat, peningkatan denyut nadi, penurunan tekanan darah, kulit dingin, pucat, serta kesadaran yang mulai terganggu.

Jika tidak dilakukan pertolongan sesegera mungkin, maka aliran darah akan mengalir sangat lambat sehingga menyebabkan penurunan tekanan darah dan denyut jantung. Mekanisme pertahanan tubuh akan mengutamakan aliran darah ke otak dan jantung sehingga aliran ke organ-organ seperti hati dan ginjal menurun. Hal ini yang menjadi penyebab rusaknya hati maupun ginjal. Tahap ini disebut tahap ireversibel. Walaupun dengan pengobatan yang baik sekalipun, kerusakan organ yang terjadi telah menetap dan tidak dapat diperbaiki.

Kekerasan merupakan penyebab tersering dari syok, (maksudnya perdarahan hebat karena benda tajam). Dalam penanganan syok, istilah “Golden Hour” menandakan waktu yang diperlukan mulai dari cedera yang dialami hingga pasien berada di meja operasi. ”Golden Hour” ini adalah waktu kritis atau waktu optimal untuk memberikan pertolongan kepada pasien dengan syok sehingga pasien dapat sembuh tanpa adanya cacat atau kelainan yang berarti.

Sebagai penolong yang berada di tempat kejadian, hal yang pertama-tama dapat dilakukan apabila melihat ada korban dalam keadaan syok adalah :
1. Danger à melihat keadaan sekitar apakah berbahaya, baik untuk penolong maupun yang ditolong (contoh keadaan berbahaya : di tengah kobaran api)
2. Jaga jalan napas korban (sesuai dengan cara yang dibahas di materi RJP)
3. Cegah perdarahan yang berlanjut dengan balut tekan dan peninggian
4. Peninggian tungkai sekitar 8-12 inchi
5. Jaga suhu tubuh pasien tetap hangat (misal dengan selimut)
6. Lakukan penanganan cedera pasien secara khusus selama menunggu bantuan medis tiba. Periksa kembali denyut jantung suhu dan pernapasan korban setiap 5 menit.

Macam-macam syok yang paling berbahaya :
Syok anafilaktik
Syok anafilaktik merupakan reaksi alergi berat terhadap protein asing, baik yang berasal dari obat-obatan, serangga, ataupun makanan. Syok anafilaktik tergolong kegawatdaruratan dan karena itulah maka penanganan segera perlu dilakukan untuk mencegah kematian.

Gejala-gejala yang dialami korban :
Kulit :
• Hangat, rasa tertusuk pada mulut, wajah, dada, kaki dan tangan
• Gatal, kemerahan
• Bengkak pada lidah, wajah, tangan dan kaki
• Kebiruan
• Pucat

Saluran pernapasan :
• Bengkak pada mulut, lidah atau tenggorokan yang menghalangi jalan napas
• Nyeri, rasa diremas di dada
• Batuk, hilang suara
• Suara napas berbunyi, mengorok

Sirkulasi :
• Peningkatan denyut jantung
• Penurunan tekanan darah
• Pusing
• Sulit tidur

Gejala umum :
• Gatal, mata berair
• Sakit kepala
• Penurunan kesadaran

Tindakan yang dapat dilakukan antara lain:
1. Lakukan tindakan pertolongan awal. Persiapan Bantuan Hidup Dasar
2. Pemberian oksigen murni (jika tersedia)
3. Pemberian obat-obatan seperti suntikan epinefrin atau antialergi (tergantung peraturan daerah setempat)

Jika syok yang terjadi disebabkan oleh sengatan serangga maka tindakan pengikatan di antara tempat gigitan dan jantung dapat dilakukan untuk mencegah racun serangga masuk ke dalam peredaran darah menuju jantung

Sumber lengkapnya klik disini
Read On 3 komentar

ASKEP PADA BAYI DGN KOMPLIKASI

14:44
TRANSISI KE KEHIDUPAN EKSTRA UTERIN

1. Transisi Normal
2. Transisi Disfungsional

TRANSISI NORMAL :
Dalam sejarah persalinan & kelahiran selalu dilihat
dari persfektif ibu, hanya baru2 ini saja dilihat
dari pengalaman ayah,yg belum dicatat
pengalaman melahirkan dari persfektif janin atau BBL

Perlu pengetahuan perubahan kardiovaskuler & biokemiawi untuk menyelamatkan kelahiran

TRANSISI DISFUNGSIONAL
Pertama dalam kehidupan bayi adalah bayi pindah
dari rahim ibu ke lingkungan diluar rahim, pd
periode ini asfeksia sering terjadi sehingga membutuhkan resusitasi

ASFIKSIA ADALAH :
Interupsi pertukaran gas baik di placenta ataupun di paru
yg mengakibatkan hyperkarbia, hypoximia, & asidosis.
Penatalaksanaan bayi aspeksia secara cepat mempengaruhi kualitas kehidupan bayi

Untuk selengkapnya silahkan download Format ppt

Untuk selengkapnya silahkan download Format pdf
Read On 0 komentar

ASKEP BBL

14:19
PENGERTIAN
Bayi baru lahir adalah hasil konsepsi yang baru keluar dari rahim seorang ibu melalui jalan kelahiran normal atau dengan bantuan alat tertentu sampai usia satu bulan.
Bayi baru lahir normal adalah bayi baru lahir dengan berat badan antara 2500 gram sampai dengan 4000 gram dengan lama kehamilan antara 37 – 42 minggu.

FIOLOGIS NEONATUS
1. Dilahirkan pada umur kehamilan antara 37 -42 minggu
2. Berat badan lahir antara 2500 gram – 4000 gram
3. Panjang badan pada waktu lahir antara 48 cm – 52 cm
4. Lingkar dada antara 30 cm – 38 cm
5. Lingkar kepala antara 33 cm – 35 cm
6. Kulit kemerahan dan licin mempunyai jaringansubcutan cukup terbentuk dan diliputi vernik caseosa
7. Lanugo tidak seberapa lagi hanya pada bahu dan punggung
8. Pada dahi jelas perbatasan timbulnya rambut kepala
9. Tulang rawan pada hidung dan telinga sudah tumbuh jelas
10. Kuku telah melewati ujung jari
11. Menangis kuat
12. Reflek mengisap baik
13. Pernapasan berlangsung baik berkisar antara 40 – 60 kali per menit
14. Bunyi jantung normal berkisar antara 120 – 140 kali per menit
15. Alat pencernaan mulai berfungsi sejak dalam kandungan ditandai dengan adanya / keluarnya mekonium dalam 24 jam pertama
16. Alat perkelaminan sudah berfungsi sejak dalam kandungan ditandai dengan keluarnya air kemih setelah 6 jam pertama kehidupan
17. Pada bayi laki-laki testis sudah turun kedalam skrotum dan bayi perempuan labia minora ditutupi oleh labia mayora
18. Anus berlobang


IV. PENATALAKSANAAN AWAL PADA BAYI BARU LAHIR FISIOLOGIS
 Mencegah Pelepasan Panas yang berlebihan
Segera setelah bayi baru lahir, upayakan untuk mencegah hilangnya panas dari tubuh bayi. Hal ini dapat dilakukan dengan cara :
1. Mengeringkan tubuh bayi
Segera setelah bayi lahir letakan pada perut ibu kemudian keringkan kepala dan tubuh bayi dari cairan ketuban atau cairan lain yang membasahi tubuh bayi dengan mengunakan handuk atau kain bersih.

2. Selimuti bayi terutama bagian kepala bayi dengann kering
Bagian kepala bayi mempunyai permukaan yang paling luas dibandingan dengan seluruh tubuh bayi, sehingga bila permukaan kepala tidak ditutupi bayi akan kehilangan panas tubuhnya secara cepat.
3. Ganti handuk atau kain yang basah
Handuk atau kain basah yang melekat pada tubuh bayi akan menurunkan suhu badan bayi sehingga bayi menjadi hipotermi.
4. Jangan menimbang bayi dalam keadaan tidak berpakaian
Menimbang bayi segera setelah lahir, apabila dalam keadaan tidak berpakaianjuga beresiko menyebabkan hi9langnya panas dari tubuh bayi.
5. Jangan memandikan bayi setidaknya hingga 6 jam setelah persalinan.
6. Lingkungan yang hangat
Letakkan bayi pada luingkungan yang hangat dan sangat dianjurkan untuk meletakkan bayi dalam dekapan ibunya.
7. Kontak dini / IMD
Segera setelah bayi lahir diletakkan diatas dada / perut ibu tanpa dibatasi kain dan iarkan bayi mencari putting susu ibunya dan dalam dekapan ibunyabayi kan merasa hangat juga melatih reflek isap bayi.

 Bebaskan / bersihkan Jalan Napas
Bersihkan jalan napas bayi dengan cara mengusap mukanya dengan kain atau kasa yang bersih dari darah atau lender segera setelah kepala bayi lahir.


 Rangsangan taktil
Mengeringkan tubuh bayi pada dasarnya adalah tindakan rangsangan. Untuk bayi yang sehat, prosedur tersebuty sudah cukup unutk merangsang upaya napas.

 Perawatan tali pusat
Punting tali pusat yang sudah diikat dibungkus dengan kasa kering DTT /steril dan pastikan tetap kering.

 Pencegahan infeksi pada mata
Berikan tetes mata atau salep mata antibiotic dalam 2 jam post partum.

 Pencegahan pendarahan pada bayi baru lahir
Untuk mencegah terjadinya perdarahan pada bayi baru lahir, semua bayi baru lahir normal dan cukup bulan perlu diberikan vitamin K peroral 1 mg per hari selama 3 hari atau injeksi vitamin K 1 mg secra IM.

 Laktasi
Tujuannya yaitu :
1. Melatih reflek isap bayi
2. Membina hubungan psikologis ibu dan anak
3. Membantu kontraksi uterus melalui rangsangan pada puting susu
4. Member ketenangan pada ibu dan perlindungan bagi bayinya
5. Mencegah hilangnya panas yang berlebihan pada bayi
6. Member kesempatan pada suami / keluarga untuk mengetahui keadaan ibu dan bayinya.

Untuk selengkapnya silahkan download Format ppt

Untuk selengkapnya silahkan download Format pdf

DAFTAR PUSTAKA

1. Prof. Dr. Ida Bagus Gde Manuaba. SpOG. Ilmu kebidanan, Penyakit Kandungan dan Keluarga Berencana Untuk Pendidikan Bidan.
2. Sarwono Prawirohardjo, Jakarta 2002, Yayasan Bina Pusaka. Buku Acuan Pelayanan Kesehatan Maternal dan Neonatal.
3. Asuhan Persalinan Normal 2001.
Read On 0 komentar

BAYI BERAT LAHIR RENDAH (BBLR(

14:04
A. KONSEP DASAR
Bayi berat lahir rendah (BBLR) ialah bayi baru lahir yang berat badannya saat lahir kurang dari 2.500 gram (sampai dengan 2.499 gram) (Sarwono, Prawironardjo, 2006).
Sejak tahun 1961 WHO telah mengganti istilah premature dengan bayi berat lahir rendah (BBLR). Hal ini dilakukan karena tidak semua bayi yang berat kurang dari 2.500 gram pada waktu lahir bayi premature (Mochtar, Rustam, 1998).

Berkaitan dengan penanganan dan harapan hidupnya, bayi berat lahir rendah dibedakan dalam :
1. Bayi berat lahir rendah (BBLR), berat lahir 1.500-2.500 gram.
2. Bayi berat lahir sangat rendah (BBLSR), berat lahir < 1.500 gram.
3. Bayi lahir ekstrem rendah (BBLER) berat lahir < 1.000 gram.

B. KLASIFIKASI
Bayi berat lahir rendah (BBLR) dapat dikelompokkan menjadi 2 yaitu :
1. Prematuritas murni, yaitu bayi dengan masa kehamilan kurang dari 37 minggu dan berat badan sesuai berat badan untuk usia kehamilan (NBK-KMK).
2. Dismaturitas, yaitu bayi dengan berat badan kurang, dari berat badan yang seharusnya untuk usia kehamilan, ini menunjukkan bayi mengalami retardasi pertumbuhan intrauterine (NKB-SMK).

C. ETIOLOGI
1. Faktor Ibu
a. Toksemia gravidarum (pre-eklampsia dan eklampsia)
b. Riwayat kelahiran premature sebelumnya, perdarahan antepartum dan malnutrisi, anemia sel sabit.
c. Kelainan bentuk uterus (misal : uterus bikurnis, inkompeten serviks).
d. Tumor (misal : mioma uteri, eistoma).
e. Ibu yang menderita penyakit antara lain :
1) Akut dengan gejala panas tinggi (misal : tifus abdominalis dan malaria).
2) Kronis (misal: TBC, penyakit jantung, hipertensi, penyakit ginjal (glomerulonefritis akut).
f. Trauma pada masa kehamilan antara lain jatuh.
g. Kebiasaan ibu (ketergantungan obat narkotik, rokok dan alkohol)
h. Usia ibu pada waktu hamil kurang dari 20 tahun atau lebih dari 35 tahun.
2. Faktor Janin
a. Kehamilan ganda.
b. Hidramnion.
c. Ketuban pecah dini.
d. Cacat bawaan, kelainan kromosom.
e. Infeksi (misal : rubella, sifilis, toksoplasmosis).
f. Insufensi plasenta.
g. Inkompatibilitas darah ibu dari janin (faktor rhesus, golongan darah A, B, dan O)
3. Faktor Plasenta
a. Plasenta privea.
b. Solusi plasenta.
4. Faktor lingkungan
Radiasi atau zat-zat beracun.
5. Keadaan sosial ekonomi yang rendah
6. Kebiasaan : pekerjaan yang melelahkan dan merokok

D. TANDA DAN GEJALA
1. Umur kehamilan sama dengan atau kurang dari 37 minggu.
2. Berat badan sama dengan atau kurang dari 2.500 gram.
3. Panjang badan sama dengan atau kurang dari 46 cm, lingkar kepala sama dengan atau kurang dari 33 cm, lingkar dada sama dengan atau kurang dari 30 cm.
4. Rambut lunugo masih banyak.
5. Jaringan lemak subkutan tipis atau kurang.
6. Tulang rawan daun telinga belum sempurna pertumbuhannya.
7. Tumit mengkilap, telapak kaki halus.
8. Genetalia belum sempurna, labia minora belum tertutup oleh labia mayora, klitoris menonjol (pada bayi perempuan). Testis belum turun ke dalam skrutom, pigmentasi dan rugue pada skorutom kurang (pada bayi laki-laki).
9. Tonus otot lemah sehingga bayi kurang aktif dan pergerakannya lemah.
10. Fungsi syaraf yang belum atau tidak efektif dan tangisnya lemah.
11. Jaringan kelenjar mammae masih kurang akibat pertumbuhan otot dan jaringan lemak masih kurang.
12. Verniks kaseosa tidak ada atau sedikit bila ada.

E. PENATALAKSANAAN
Perawatan pada bayi berat lahir rendah (BBLR) :
1. Mempertahankan suhu tubuh dengan ketat. BBLR mudah mengalami hipotermi, oleh sebab itu suhu tubuhnya harus dipertahankan dengan ketat.
2. Mencegah infeksi dengan ketat. BBLR sangat rentan dengan infeksi, perhatikan prinsip-prinsip pencegahan infeksi termasuk mencuci tangan sebelum memegang bayi.
3. Pengawasan nutrisi/ASI. Refleks menelan BBLR belum sempurna, oleh sebab itu pemberian nutrisi harus dilakukan dengan cermat.
4. Penimbangan ketat. Perubahan berat badan mencerminkan kondisi gizi/nutrisi bayi dan erat kaitannya dengan daya tahan tubuh, oleh sebab itu penimbangan berat badan harus dilakukan dengan ketat.
5. Kain yang basah secepatnya diganti dengan kain yang kering dan bersih, pertahankan suhu tetap hangat.
6. Kepala bayi ditutup topi, beri oksigen bila perlu.
7. Tali pusat dalam keadaan bersih.
8. Beri minum dengan sonde/tetes dengan pemberian ASI.
9. Bila tidak mungkin infuse dekstrose 10% + bicabornas natricus 1,5% = 4 : 1, hari 1 = 60 cc/kg/hari (kolaborasi dengan dokter) dan berikan antibiotik.

DAFTAR PUSTAKA

1. Mochtar, Rustam. 1998. Sinpsi Obstetri Jilid I. Jakarta: EGC.

2. Manuaba, IBG. 1998. Ilmu Kebidanan Penyakit Kandungan dan Keluarga Berencana Untuk Pendidikan Kebidanan. Jakarta: EGC.

3. Sarwono, Prawironardjo. 2006. Pelayanan Kesehatan Maternal dan Neonatal. Jakarta: YBPSP.
Read On 0 komentar

KEHAMILAN

13:59
KONSEP DASAR
A. PENGERTIAN
1. Kehamilan adalah proses mata rantai yang berkesinambungan terdiri dari ovulasi (pelepasan Ovum) terjadi migrasi spermatozoa dari ovum. Terjadinya konsepsi dan pertumbuhan zigot terjadi nidasi (implantasi) pada uterus, pembentukan plasenta dan tumbuh kembang hasil konsepsi sampai aterm (Manuaba, Ida Bagus Gede, 1998).
2. Kehamilan adalah masa dimulai dari konsepsi sampai lahirnya janin (Saifudin, Abdul Bani,dkk.2001).
3. Menurut Mochtar Rustam, 1998, kehamilan adalah periode dimana ovum yang telah dibuahi berkembang sampai bisa menunjang sendiri kehidupan di luar uterus. Kehamilan trimester I adalah kehamilan dengan usia 0 – 12 minggu, trimester II adalah usia kehamilan 12 – 28 minggu dan trimester III adalah usia kehamilan 28 – 4 minggu.

B. TUJUAN ASUHAN ANTENATAL
1. Memantau kemajuan kehamilan untuk memastikan kesehatan ibu dan tumbuh kembang bayinya.
2. Meningkatkan dan memepertahankan kesehatan ibu dan bayinya secara fisik, mental dan social.
3. Mengenal secara dini adanya ketidaknormalan atau komplikasi yang mungkin terjadi selama hamil, termasuk riwayat openyakit secara umum, kebidanan dan pembedahan.
4. Mempersiapkan ibu agar masa nifas berjalan normal dan pemberian ASI ekslusif.
5. Memepersiapkan peran ibu dan keluarga dalam penerimaan kelahiran bayinya agar dapat tumbuh kembang secara normal.
(saefudin, Abdul Bari dkk. 2001).

C. TANDA DAN GEJALA KEHAMILAN YANG LAZIM TERJADI PADA KEHAMILAN TRIMESTER II DAN PENATA LAKSANAANNYA.
1. Pusing
Pusing yang dialami oleh ibu hamil adalah normal dan bisa diatasi dengan minum air putih hangat, pijatan ringan pada leher dan otot bahu, teknik relaksasi (menarik napas dalam), jangan langsung bangun dari tempat tidur, dan hindari berdiri terlalu lama dalam lingkungan yang hangat dan sesak.
2. Perubahan Kulit
Beritahukan pada ibu bahwa perubahan warna kulit lazim terjadi pada wanita hamil normal, umumnya terjadi pada bagian wajah dan areal mammae. Pada kulit terjadi perubahan deposit pigmen dan hiperpigmentasi karena pengaruh melanophore stimulating hormone dan pengaruh kelenjar suprarenalis. Perubahan kulit ini dapat diatasi dengan menghindari sinar matahari berlebihan, dan mengunakan bahan pelindung non-alergis. Perubahan ini akan hilang setelah berakhirnya kehamilan.
3. Sakit Punggung
Jelaskan kepada ibu bahwa kerangka janin berkembang dengan cepat hal ini menyebabkan bagian kalsium dari ibu digunakan untuk pembentukannya. Anjurkan pada ibu untuk mengkonsumsi makanan yang mengandung kalsium seperti susu, menghindari pekerjaan berat dan jangan membungkuk ketika mengangkat suatu benda maupun mengambil benda dilantai.
4. Konstipasi
Dapat diatasi dengan :
a) Konsumsi makanan yang berserta seperti sayur, buah-buahan, biji-bijian, dan kacang-kacangan.
b) Banyak minum air putih agar buang air besar teratur.
c) Latihan atau olah raga teratur seperti senam hamil atau jalan-jalan.
d) Istirahat yang cukup
e) Buang air besar secara teratur
f) Buang air besar segera setelah ada dorongan.
5. Sekresi Vagina meningkat
Jelaskan pada ibu bahwa hal itu normal, kecuali jika gatal, iritasi dan berbau busuk, maka ibu harus segera berobat. Anjurkan untuk menjaga hygiene dan pakaian dalam harus sering diganti.
6. Varices pada tungkai
Jangan terlalu lama berdiri, tidak terlalu kencang memakai ikat pinggang, mengenakan kaos kaki elastic, jangan mengunakan kaos kaki dengan tumit yang tinggi, meninggikan posisi kaki selama tidur dan jangan duduk bersilang.
7. Kram pada Kaki
Akibat pembentukan uterus yang makin bertambah menyebabkan sirkulasi darah kekaki terganggu, sehingga kaki terasa kram. Anjurkan ibu untuk tidak berdiri terlalu lama, atur posisi dengan meninggikan kaki waktu istirahat.


D. PENATALAKSANAAN KEHAMILAN TRIMESTER II.
1. Nasihat yang diberikan pada ibu hamil antara lain :
a) Nutrisi
Anjurkan untuk makan-makanan yang yang mengandung unsur-unsur yang diperlukan untuk pertumbuhan janin berat badan yang bertambah terlalu besar atau kurang, perlu mendapat perhatian khusus karena kemungkinan terjadi penyulit kehamilan. Kenaikan berat badan tidak boleh lebih dari ½ kg/minggu.
b) Olah raga ringan
Berguna untuk mempersiapkan tubuh bagi persiapan persalinan yakni meliputi teknik pernapasan dan relaksasi selama proses persalinan berlangsung. Anjurkan untuk jalan-jalan pada pagi hari untuk ketenangan dan mendapatkan udara segar.

c) Istirahat
Ibu hamil perlu istirahat paling sedikit 1 jam pada siang hari. Tidur, istirahat dan bersantai sangat bermanfaat bagi ibu hamil agar tetap kuat dan tidak mudah terkena penyakit, selain itu juga untuk menjaga keseimbangan ibu hamil, diharapkan ibu jangan bekerja terlalu berat yang menguras tenaga.
d) Kebersihan
Mandi diperlukan untuk kesehatan / hygiene terutama perawatan kulit, karena fungsi eksresi dan keringat bertambah. Anjurkan untuk selalu menjaga personal hygiene terutama kebersihan vulva dan tubuh. Selain itu juga diperhatikan kebersihan kuku. Wanita hamil kuku harus pendek dan tidak boleh panjang. Karena kuman penyakit sering hidup bersembunyi pada kuku yang panjang, serta untuk persiapan perawatan bayinya kelak.
e) Hubungan Seksual
Hamil bukan merupakan halangan melakukan hubungan seksual. Hubungan seksual diharapkan untuk dihentikan bila :
1) Terdapat tanda infeksi dengan pengeluaran cairan disertai rasa nyeri atau panas.
2) Terjadi pendarahan saat hubungan seksual
3) Terjadi pengeluaran cairan (air) yang mendadak
4) Hentikan hubungan seksual pada mereka yang sering mengalami keguguran, persalinan sebelum waktunya, kematian dalam kandungan 2 minggu menjelang persalinan.
f) Pakaian Hamil
Pakaian yang dikenakan harus nyaman tanpa sabuk/pita yang menekan pada perut/ pergelangan tangan. Pakaian juga harus tidak boleh terlalu ketat terutama bagian leher, harus ringan, dan menarik. Hal ini penting karena tubuh mengalami perubahan dan enak dipakai serat menyerap mudah keringat. Pakaian dalam atas (BH) dianjurkan tali lebar agar tidak merasa menekan dan bahan yang dianjurkan dari katun untuk menghindari iritasi dan mempunyai kemampuan untuk menjaga payudara, pakaian dalam sering diganti untuk menjaga kebersihan. (Manuaba, 1998).

2. Terapi

a) Memberikan Zat Besi
Dimulai dengan memberikan satu bablet sehari segera mungkin setelah rasa mual hilang. Tiap tablet mengandung FeSO4 320 mg (zat besi 60 mg) dan asam folat 500 mg. minimal masing-masing 90 tablet. Bila ibu merasa mual, konstipasi atau diare akibat zat besi dimakan bersama buah-buahan yang mengandung vitamin C, karena akan menambah penyerapan. Tablet besi sebaiknya tidak diminum bersama the atau kopi karena akan mengganggu penyerapannya. Tablet zat besi dapat diminum separo pada pagi hari dan separo pada malam hari, untuk megurangi efek sampingnya.

b) Memberikan Imunisasi Tetanus Toxoid

SUMBER:
Manuaba, Ida Bagus Gede, 1998
Saifudin, Abdul Bani,dkk.2001
Read On 0 komentar

PERSALINAN

13:45
KONSEP DASAR PERSALINAN
A. PENGERTIAN
1. Persalinan adalah suatu proses pengeluaran hasil konsepsi (janin + uri) yang dapat hidup didunia luar dari rahim melalui jalan lahir atau dengan jalan lain (Sinopsis Obstetri, Rustam Mochtar).
2. Persalinan adalah proses alamiah dimana terjadi dilatasi servik, lahirnya bayi dan plasenta dari rahim ibu (APN, 2004).
3. Persalinan adalah proses pengeluaran hasil konsepsi (janin +uri) yang telah cukup bulan atau dapat hidup diluar kandungan melalui jalan lahir atau melalui jalan lain dengan bantuan atau tanpa bantuan (kekuatan sendiri).
4. (Ilmu kebidanan, penyakit kandungan & KB untuk pendididkan Bidan, Ida Bagus Gde Manuaba).
5. Persalinan normal adalah persalinan yang di mulai secara spontan beresiko rendah pada awal persalinan dan ttetap demikian selama proses persalinan.
6. Bayi dilahirkan secara spontan dalam presentasi belakang kepala pada usia kehamilan antara 37 – 42 minggu lengkap setelah persalinan ibu maupun bayi berada dalam kondisi sehat (WHO).


B. TUJUAN
Tujuan Asuhan Persalinan adalah :
1. Mendukung ibu, pasangan dan keluarga selama persalinan dan periodenya.
2. Member reaksi terhadap kebutuhan ibu, pasangan dan keluarga
3. Mencegah, mendeteksi dan menangani komplikasi dengan tepat.
4. Mengantisipasi masalah potensial.

Tujuan Asuhan persalinan normal (APN,2004)
Adalah mengupayakan kelangsungan hidup dan mencapai derajat kesehatan yang tinggi bagi ibu dan bayinya, melalui berbagai upaya yang terintegrasi dan lengkap serta intervensi minimal sehingga prinsip keamanan dan kualitas pelayanan dapat terjaga pada tingkat yang paling optimal.

C. PENYEBAB
Penyebab terjadinya persalinan belum diketahui benar, yang ada hanyalah merupakan teori-teori yang kompleks antara lain :
1. Teori Penurunan Hormon
1 – 2 minggu sebelum partus mulai terjadi penurunan kadar hormon estrogen dan progesteron. Progesteron bekerja sebagai penenang otot-otot polos rahim dan akan menyebabkan kekejangan pembuluh darah sehingga timbul his, bila kadar progesterone menurun.
2. Teori Placenta menjadi tua
Menyebabkan turunnya kadar estrogen dan progesterone sehingga pembuluh darah kejang dan akan menimbulkan kontraksi rahim.
3. Teori Distensi Rahim
Rahim yang menjadi besar dan meregang menyebabkan iskemia otot-otot rahim, sehingga mengganggu sirkulasi uterus plasenter.
4. Teori Iritasi Mekanik
Adanya geser dan tekanan misalnya oleh kepala janin, terhadap ganglia servik ( fleksus frankenhauser ) yang terletak di belakang sevik, akan menimbulkan kontraksi uterus.
5. Indukasi Partus ( Inductiom of labour )
Partus dapat di timbulkan dengan jalan :
- Gagang laminaria
Beberapa laminaria dimasukan dalam kanalis servikalis dengan tujuan merangsang pleksus frankenhauser.
- Amniotomi : Pemecahan ketuban
- Oksitoksin drips : Pemberian oksitoksin menurut tetesan per infuse.

D. TANDA-TANDA
Tanda-tanda permulaan persalinan dan yang disebut kala pendahuluan (prepatory stage of labor).
1. Lightening atau setting atau dropping yaitu kepala turun memasuki pintu atas panggul terutama pada primigravida. Pada multipara tidak begitu kentara.
2. Perut kelihatan lebih melebar, fundus uteri turun
3. Perasaan sering kencing atau susah kencing (polakisuria) karena kandung kemih tertekan oleh bagian terbawah janin.
4. Perasaan sakit diperut dan pinggang oleh adanya kontraksi-kontraksi lemah dari uterus, kadang-kadang disebut “false labor pains”.
5. Serfiks menjadi lembek mulai mendatar dan sekresinya bertambah bisa bercampur darah (bloody show).

Tanda tanda inpartu :
1. Rasa sakit oleh adanya his yang datang lebih kuat, sering dan teratur.
2. Keluar lender bercampur darah yang lebih banyak karena robekan-robekan kecil pada servik.
3. Kadang -kadang ketuban pecah dengan sendirinya.
4. Pada pemeriksaan dalam, serviks mendatar dan pembukaan telah ada.

E. FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI
Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi terjadinya persalinan adalah :
1. Kekuatan mendorong janin keluar (power)
a. His (kontraksi Uterus)
b. Kontraksi otot-otot dinding perut
c. Kontraksi diafragma
d. Aksi dar ligmentum (ligamentous action) terutama legamentum rotondum.
2. Factor Janin (passenger)
a. Sikap (habitus)
b. Letak janin
c. Presentasi
d. Posisi
3. Factor Jalan lahir (passage), jalan lahir terdiri dari 2 bagian
a. Bagian keras tulang panggul
 Distansia Spinarum (24 – 26 cm)
 Distansia Cristarum (28 – 30 cm)
 Konjungata Eksterna (Boudelogue : 18 – 20 cm)
 Lingkar Panggul (80 – 90 cm)
 Distansia Tuberum (10,5 cm)
b. Bagian lunak tulang panggul
 PAP dibentuk oleh promontorium, linea innominata dan pinggir atas simfisis.
 PBP (konjungata diagonalis, 12,5 cm).


F. KALA PERSALINAN
Proses persalinan terdiri dari 4 kala, yaitu :
1. Kala I
Pembukaan serviks sampai menjadi pembukaan lengkap 10 cm.
2. Kala II
Kala pengeluaran janin, waktu uterus dengan kekuatan his diditambah kekuatan mengedan mendorong janin keluar hingga lahir.
3. Kala III
Waktu untuk pelepasan dan pengeluaran uri.
4. Kala IV
Mulai dari lahirnya uri selama 1 – 2 jam.


G. PENANGANAN PERSALINAN

1. Kala I (pembukaan)
a. Bantu ibu dalam persalinan jika ia tampak gelisah, kekuatan dan kesakitan.
b. Penolong tetap menjaga hak privasi ibu dalam persalinan
c. Mejelaskan kemajuan persalinan dan perubahan yang terjadi serta prosedur yang akan dilaksanakan dan hasil-hasil pemeriksaan.
d. Menjaga rasa nyaman ibu
e. Memenuhi kebutuhan energy dan mencegah dehidrasi
f. Menyarankan ibu BAK sesering mungkin
g. Memantau tanda-tanda vital dan kemajuan persalianan

2. Kala II (kala pengeluaran janin)
Member dukungan terus kepada ibu dengan cara :
a. Mendampingi ibu agar merasa nyaman
b. Menawarkan minuman, memijat dan lain-lain
c. Menjaga kebersihan diri
d. Member dukungan moral untuk mengurangi kecemasan ibu
e. Mengatur posisi senyaman mungkin
f. Menjaga kantong kencing tetap kosong
g. Member cukup minum untuk mencegah dehidrasi
h. Menolong persalianan.

3. Kala III (kala pengeluaran uri)
a. Memberikan oksitoksin/ uterustonika lain untuk merangsang uterus berkontraksi.
b. Lakukan penanganan tali pusat terkendali, dilakukan saat uterus berkontraksi.
c. Apabila plasenta tetap lepas, keluarkan plasenta dengan gerakan kebawah dan keatas sesuai dengan jalan lahir, kedua tangan meregang plasenta dan perlahan memutar plasenta dengan arah jarum jam.
d. Segera setelah plasenta dan selaputnya lahir, massage fundus.
e. Periksa ibu secara seksama dan jahit kalau ada robekan pada serviks, vagina dan prineum.

4. Kala IV (kala pengawasan)
a. Periksa fundus tiap 15 menit pada jam pertama dan 20 – 30 menit pada jam kedua.
b. Memeriksa tanda vital, kandung kemih, perdarahan.
c. Menganjurkan ibu makan dan minum
d. Bersihkan perineum dan kenakan pakaian ibu yang bersih dan kering
e. Menganjurkan ibu beristirahat
f. Meningkatkan hubungan ibu dan bayi
g. Memberikan ASI segera setelah lahir
h. Mengajarkan pada ibu dan keluarga tentang bagaimana memeriksa fundus dan menimbulkan kontraksi, tanda-tanda bahaya ibu dan anak serta perawatan luka jahitan.

DAFTAR PUSTAKA

1. Asuhan Persalinan Normal tahun 2001 - 2004
2. Muchtar R, 1998 Sinopsis Obsteri jilid I, Jakarta: EGC
3. Munuaba, Ida Bagus Gde, 1998, Ilmu Kebidanan Penyakit Kandungan dan KB untuk Pendidikan Bidan, Jakarta : EGC.
Read On 0 komentar

TERAPI AKTIFITAS KELOMPOK

11:48
A. TOPIK
Terapi Aktivitas Kelompok (TAK) : Sosialisasi (TAKS) adalah upaya memfasilitasi kemampuan sosialisasi sejumlah klien dengan masalah hubungan sosial antara klien maupun dengan perawat.

B. TUJUAN
1. Tujuan Umum
Membantu klien meningkatkan kemampuan untuk berinteraksi dengan orang lain.
2. Tujuan Khusus
a. Klien dapat menyebutkan identitas dirinya; nama lengkap, nama panggilan yang disukai dan hobby,
b. Klien dapat menyebutkan identitas pasangan bermainnya; nama lengkap, nama panggilan yang disukai dan hobby.
c. Klien dapat menyebutkan identitas salah satu orang dari pasangan lain: nama lengkap, nama panggilan yang disukai dan hobby.

C. LANDASAN TEORI
Manusia sebagai makhluk sosial hidup berkelompok dan saling berhubungan untuk memenuhi kebutuhan sosial. Secara alamiah individu selalu berada dalam kelompok. Dengan demikian pula dasarnya individu memerlukan hubungan timbal balik yang didapatkan melalui kelompok.
Penggunaan kelompok dalam praktek keperawatan jiwa memberikan dampak positif dalam upaya pencegahan. pengobatan atau terapi serta pemulihan kesehatan jiwa seseorang. Beberapa keuntungan yang dapat diperoleh individu atau klien melalui terapi aktifitas kelompok melalui dukungan pendidikan, meningkatkan hubungan interpersonal. (Barkhead, 1989).
Kepuasan berhubungan dapat dicapai jika individu dapat terlibat secara aktif dalam proses berhubungan. Peran serta yang tinggi daiam berhubungan disertai respon lingkungan yang positif akan meningkatkan rasa memiliki, kerja sama, hubungan timbal balik yang sinkron (Stuart & Sundeen, 1995).
Fokus terapi aktivitas kelompok ini adalah mengajarkan klien untuk bekerjasama dcngan klien lain dalam melakukan permaian, yang bertujuan untuk meningkatkan hubungan sosialisasi klien dengan orang lain.

D. KRITERIA ANGGOTA KELOMPOK/KLIEN
1. Klien dengan masalah keperawatan isolasi sosial ; menarik diri
2. Klien dengan masalah keperawatan perubahan persepsi sensori ; halusinasi

E. PROSES SELEKSI
1. Dengan mcngobservasi dari perkembangan klien dimana klien nampak suka menyendiri.
2. Menggali minat klien untuk mengikuti terapi aktivitas yang akan dilaksanakan

F. URAIAN STRUKTUR KELOMPOK
1. Tempat pertemuan :
Ruang kelas III wanita (Intan) RS Dr H M. Ansari Saleh Banjarmasin dengan setting tempat: di ruang tengah kelas III wanita (Intan) duduk di kursi membentuk setengah lingkaran, kemudian saat permainan akan dimulai klien berdiri memanjang dan berhadapan antar pasangan. Fasilitator bcrada di samping barisan. Leader dan Co leader berada di depan barisan yang telah berpasangan. Observer berada di depan barisan klien untuk mengawasi jalannya kegiatan.


2. Waktu pelaksanaan:
• Hari/tanggal : Sabtu, 6 Juni 2009
• Waktu : 10.00 – 10.45 Wita
3. Lamanya : 45 Menit
Alokasi waktu : Perkenalan dan Pengarahan 10 menit
Permainan 25 menit
Ekspress Feeling 5 menit
Penutup 5 menit
4. Jumlah Anggota : 6 orang
1. Ny. A
2. Ny. T
3. Ny. W
4. Ny. A
5. Ny. J
6. Ny. A
7. Ny.C

5. Perilaku yang diharapkan dari anggota:
a. Klien mampu memperkenalkan dirinya dengan menyebutkan nama lengkap, nama panggilan yang disukai dan hobby.
b. Klien dapat berperan aktif dengan pasangan bermainnya dengan cara bekerjasama dan mempertahankan posisi balon yang diapit di perut agar tidak terjatuh.
c. Klien dapat mengenal identitas pasangan bermainnya; nama lengkap, nama panggilan yang disukai dan hobby.

6. Metode dan media:
Metode : Model Interpersonal (permainan simulasi).
Media : Balon, Handphone, Gambar, kartu pesanan



Kartu pesanan :
a. Menyebutkan identitas pasangan bermain: nama lengkap, nama panggilan yang disukai dan hobby.
b. Menyebutkan identitas salah satu dari pasangan lain; nama lengkap, nama panggilan yang disukai dan hobby
c. Menyebutkan identitas peserta TAK lain yang paling disukai; nama lengkap, nama panggilan yang disukai dan hobby.
d. Berjoged
e. Tampilakan bakat yang Anda punya
f. Ceritakan gambar yang Anda dapat, yaitu gambar yang dibagikan sebelum permainan dimulai

7. PENGORGANISASIAN
1. Leader : MAHLAN
Tugas:
 Menyiapkan proposal kegiatan TAK
 Menyampaikan tujuan dan peraturan kegiatan terapi aktifitas kelompok sebelum kegiatan dimulai.
 Menjelaskan permainan.
 Mampu memotivasi anggota untuk aktif dalam kclompok dan memperkenalkan dirinya.
 Mampu memimpin tcrapi aktilitas kelompok dengan baik dan tertib
 Menetralisir bila ada masalah yang timbul dalam kelompok.

2. Co leader : MISTIYATI, GAJIANSYAH
Tugas :
 Menyampaikan informasi dari fasilitator ke leader tentang aktifitas klien.
 Mengingatkan leader jika kegiatan menyimpang.


3. Fasilitator : Kurnain,khaidir,hendro sw, marini
Tugas:
 Menyediakan fasilitas selama kegiatan berlangsung.
 Memotivasi klien yang kurang aktif.
 Membantu leader memfasilitasi anggota untuk berperan aktif dan memfasilitasi anggota kelompok

4. Observer : midiatmoko,hj.masliana, h.ibrahim
Tugas :
 Mengobservasi jalannya proses kegiatan
 Mencatat prilaku verbal dan non verbal klien selama kegiatan berlangsung

Proses Pelaksanaan.
1. Perkenalan dan pengarahan
a. Mempersiapkan lingkungan : suasana tenang dan nyaman (tidak ribut)
b. Mempersiapkan tempat : pengaturan klien duduk di kursi membentuk setengah lingkaran dengan posisi tempat duduk menghadap pada leader dan co. leader yang berdiri di depan.
2. Pembukaan
g. Leader memperkenalkan diri dengan menyebutkan nama, asal institusi dan memperkenalkan anggota tim TAK lainnya.
h. Leader menjelaskan tujuan terapi aktifitas kelompok
i. Membuat kontrak waktu dengan klien dan lamanya permainan berlangsung.
j. Menjelaskan peraturan kegiatan dalam kelompok lain :
1. Diharapkan klien mengikuti kegiatan dari awal sampai akhir
2. Jika klien ingin ke kamar mandi atau toilet harus minta ijin kepada leader
3. Bila ingin bertanya tentang cara permainan di minta untuk mengacungkan tangan.
3. Permainan
• Klien dibagi dalam 3 pasangan
• Pasangan klien ditentukan dengan cara; setiap klien akan mengambil satu gambar di mana setiap klien yang mengambil gambar yang sama merupakan pasangan kelompoknya.
• Sebelum permainan setiap klien akan dipersilahkan untuk memperkenalkan diri : nama lengkap, nama panggilan dan hobby
• Fasilitator memberikan balon masing-masing pasangan.
• Saat musik dihidupkan klien yang telah berpasangan tersebut di minta untuk berjalan sepanjang 20 meter sampai garis finish yang telah ditentukan, sambil menjepit balon di perut masing-masing pasangan. Apabila telah sampai di garis finish klien di minta tetap mempertahankan posisi balon di perut sambil berjogit sampai musik berhenti.
• Pasangan yang terlebih dahulu sampai di garis finish dan dapat mempertahankan balon dengan waktu yang paling singkat atau paling sedikit dalam menjatuhkan balon berhak mendapatkan pujian.
• 3 pasangan yang lambat atau paling sering menjatuhkan balon akan mendapatkan permainan tambahan yang ditentukan dengan cara memilih satu balon yang telah disediakan, di balon tersebut ditempelkan kertas yang berisikan tulisan tentang kegiatan tambahan yang harus dilakukan:
- Menyebutkan identitas pasangan bermain: nama lengkap, nama panggilan yang disukai dan hobby.
- Menyebutkan identitas salah satu dari pasangan lain: nama lengkap, nama panggilan yang disukai dan hobby.
- Menyebutkan identitas peserta TAK lain yang paling disukai; nama lengkap, nama panggilan yang disukai dan hobby.
• Apabila ada peserta yang tidak dapat dapat menjawab pertanyaan dari balon yang dipecahkan pertama, maka peserta harus memecahkan balon dan melaksanakan perintah dalam balon sesuai dengan perintah yang bertuliskan pada kertas.yaitu:

- Peserta disuruh berjoged
- Peserta disuruh menampilkan bakat yang ia punya
- Peserta disuruh menceritakan gambar yang ia dapat, yaitu gambar yang didapat saat dibagikan sebelum permainan dimulai.
• Pada akhir permainan pasangan yang menang juga memecahkan balon yang berisi perintah untuk berjoged dengan menjepit balon dari dada dengan diiringi lagu yang disediakan oleh perawat.

Antisipasi Masalah
1) Penanganan klien yang tidak aktif saat aktifitas kelompok
- Memanggil klien
- Memberi kesempatan kepada klien tersebut untuk menjawab sapaan perawat atau klien yang lain
2) Bila klien meninggalkan permainan tanpa pamit:
- Panggil nama klien
- Tanya alasan klien meninggaikan permainan
- Berikan penjelasan tentang tujuan permainan dan berikan penjelasan pada klien bahwa klien dapat melaksanakan keperluannya setelah itu klien boleh kembali lagi
3) Bila ada klien lain ingin ikut
- Berikan penjelasan bahwa permainan ini ditujukan pada klien yang telah dipilih
- Katakan pada klien lain bahwa ada permainan lain yang mungkin dapat diikuti oleh klien tersebut
- Jika klien memaksa beri kesempatan untuk masuk dengan tidak memberi peran pada permainan tersebut.


G. PROSES EVALUASI
1. Evaluasi Input.
 Tim berjumlah 4 orang. terdiri atas 1 leader, 2 Co leader, 4 fasilitator, dan 3 observer.
 Lingkungan tenang.
 Peralatan handphone, balon, kertas pesanan, gambar.

2. Evaluasi Proses.
 Minimal 75 % dapat mengikuti permainan dan dapat mengikuti kegiatan dari awal sampai selesai.
 Minimal 75 % klien aktif mengikuti kegiatan.
 Maksimal 25 % klien yang keluar.

3. Evaluasi Output.
 Minimal 75 % mampu memperkenalkan dirinya dengan menyebutkan nama lengkap, nama panggilan yang disukai dan hobinya.
 Minimal 75 % mampu menyebutkan identitas pasangan bermainnya.
 Minimal 75 % mampu menyebutkan identitas satu pasangan lain yang mengikuti TAK
 Minimal 75 % mampu mengikuti peraturan permainan.
 Minimal 75 % mampu menyebutkan manfaat dari TAK
Read On 1 komentar

SATUAN ACARA PENYULUHAN KEP.JIWA

11:46
Bidang studi : Keperawatan Jiwa
Topik : Cara Mencuci Rambut
Sasaran : Pasien di ruang kelas III wanita/ruang Intan RSUD Dr. H. Moch.
Ansari Saleh Banjarmasin
Tempat : ruang kelas III wanita/ruang Intan RSUD Dr. H. Moch. Ansyari
Saleh Banjarmasin
Hari/Tanggal : Sabtu, 13 Juni 2009
Waktu : 1 X 30 Menit

I. TOPIK.
Cara mencuci rambut yang benar
Untuk Leafletnya silahkan download

II. WAKTU.
Hari : Sabtu
Tanggal : 13 JUNI 2009
Jam : 09.00 - 09.30

III. TUJUAN.
1. Tujuan Instruksional Umum
Untuk meningkatkan personal hygiene pasien (khususnya kebersihan rambut)
2. Tujuan Instruksional Khusus
Setelah diberikan penyuluhan pasien dapat :
a. Menyebutkan tujuan mencuci rambut
b. Menyebutkan kriteria rambut sehat
c. Menyebutkan cara mencuci rambut.


3. Sasaran
Pasien di ruang kelas III wanita/ruang Intan RSUD Dr. H. Moch. Ansari Saleh Banjarmasin
4. Materi
a. Tujuan mencuci rambut
b. Kriteria rambut sehat
c. Cara mencuci rambut
5. Metode
 Ceramah
 Demonstrasi
 Tanya jawab

6. Media
 Leaflet
IV. PENGORGANISASIAN
Penyaji : Gajiansyah, Mistiyati, Mahlan.
Pembimbing : Setiawati, Yeni Mulyani M.Kes
Tugas :
• Memimpin / membawakan materi penyuluhan
• Memfasilitasi audience untuk bertanya dan menjawab pertanyaan.
• Mengajukan pertanyaan kepada audience

Pembawa Acara/MC : H. Ibrahim Istar

Tugas :
• Membuka acara penyuluhan, mengatur seting waktu yang diperlukan

Fasilitator : Hj. Masliana, Marini, Khaidir
Tugas :
• Menyediakan dan menyiapkan fasilitas sebelum dan selama kegiatan berlangsung
• Membantu Penyaji dalam memfasilitasi audience untuk berperan aktif

Observer : Midiyatmoko, Kurnain, Hendro suryo wibowo

Tugas :
• Mengobservasi setiap respon klien dan penyaji
• Mencatat semua respon yang terjadi dan semua respon
• Perilaku audience dan penyaji
• Memberikan umpan balik kepada kelompok
• Membuat laporan penyuluhan (evaluasi hasil dan proses)

V. EVALUASI
PROSES
Setelah proses pcnyuluhan diharapkan :
• Penyampaian materi menggunakan bahasa yang mudah dimengerti, posisi penyaji berhadapan dengan audien
• Selama proses penyajian minimal 90 % audien mendengarkan dengan seksama
• Minimal 75 % audien mengikuti acara penyuluhan sampai selesai

HASIL
Setelah proses pdnyuluhan diharapkan :
• Minimal 40 % klien dan keluarga dapat menjelaskan secara sederhana tentang pengertian gangguan jiwa
• Minimal 30 % klien dan keluarga dapat menyebutkan penyebab gangguan jiwa
• Minimal 30 % klien dan keluarga dapat menyebutkan tanda dan gejala gangguan jiwa
• Minimal 50 % klien dan keluarga mampu menyebutkan jenis-jenis gangguan jiwa
• Minimal 50 % klien dan keluarga dapat menyebutkan terapy medis atau penatalaksanaan kilen gangguan jiwa di rumah
Read On 0 komentar

POST EDITOR BARU DI BLOGGER

11:33
bloggerSebagai bagian perayaan ulang tahun Blogger.com ke 10, beberapa fitur baru mulai diluncurkan. Antara lain adalah Post Editor baru dengan penambahan beberapa fungsi seperti peningkatan kemampuan pengelolaan gambar dan penggunaan html.

Untuk mengaktifkan silakan menuju Dashboard Blogger Anda kemudian pilih Setting – Basic – scroll kebawah maka ada Global Setting. Di Select post editor pilih Update Editor, kemudian Save. Maka saat menulis postingan baru bentuk Post Editornya berubah ke versi baru.

Berikut ini beberapa fitur barunya:

* Peningkatan kemampuan pengelolaan gambar.Tampilan upload gambarnya lebih baru. Tidak lagi berbentuk jendela tersendiri namun muncul langsung di halaman tersebut. Gambar akan terlihat langsung di dalam postingan dan dapat digeser maupun dikecilkan sesuai selera.

* Peningkatan penggunaan kode html. Kode html yang Anda masukkan secara manual di bagian Edit Html tidak jadi berantakan apabila Anda berubah mode ke Compose.

* Kotak penulisan bisa diperpanjang secara vertikal dengan menarik pojok bawah kotak penulisan.

* Menambahkan lokasi Anda dengan Geotagging. Tapi saya belum ketemu dimana cara menggunakannya
* Lebih mudah untuk mengedit link yang sudah ditulis. Hanya dengan mengklik link tersebut.

* Tampilan baru untuk preview postingan yang telah ditulis.

* Toolbar baru dengan penambahan tombol undo redo, mencoret tulisan, rata kanan kiri.

* Tanggal/jam yang ditampilkan di postingan bukan lagi tanggal/jam penulisan melainkan saat dipublish.

Post Editor baru ini lebih memudahkan untuk kopi paste seperti di WordPress. Tinggal salin seluruh isi postingan di sebuah halaman kemudian paste di Compose maka akan didapatkan hasil mirip aslinya beserta foto atau link2nya (Menggunakan Browser Firefox).

Sayangnya fitur read more belum ada. Namun menurut mereka fitur baru akan dikeluarkan sedikit demi sedikit. Selain Post Editor ada fitur baru lain semisal Label cloud dan Share postingan dari menubar (menu biru diatas blog).


Baca sumber lengkapnya....
Read On 0 komentar
blog-indonesia.com
Health Blogs
SANG JUARA PERINGKAT WEBLOGS INDONESIA
Yahoo bot last visit powered by MyPagerank.Net
blogarama - the blog directory
[Make Your Own] by Khaidir Muhaj | [Close]

Selamat Datang !!

selamat berkunjung di blog saya yang sederhana ini, semoga yang teman cari ada disini, silahkan copy paste artikel dalam blog ini, dgn menyertakan atau tdk menyertakan sumbernya, dan jangan lupa sebagai tanda persahabatan & terimakasih isilah buku tamu.

My Family

My Family
Alumni SPK Kesdam VI/TPR Banjarmasin. Alumnus Politeknik kesehatan Banjarmasin program khusus PKM Rantau. Seorang PNS PemKab. Tapin, Unit Kerja Puskesmas Lokpaikat - Rantau - Kalsel .

Yang Sedang Berkunjung

Anda Pengunjung Yang Ke

TERIMA KASIH

Telah berkunjung, mohon maaf jika terdapat kekurangan dan tidak sesuai dengan apa yang diharapkan dan tidak dapat memenuhi permintaan & pertanyaan teman teman, karena saya juga dalam proses pembelajaran dan terus akan belajar. dan seandainya artikel ini bermanfaat itu semata-mata hanya karena Allah SWT guna tercapainya keperawatan yang profesional. serta jangan lupa isi buku tamu, semoga sukses!

Pengikut